Rabu, 14 Maret 2012

PENGEMBANGAN PADI GOGO SEBAGAI KETAHANAN PANGAN

  




I. PENDAHULUAN


1.1. Latar belakang

Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia. Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O. sativa dengan dua subspecies yaitu Indica (padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica (padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan.
Pangan merupakan masalah strategis bagi semua negara di dunia. permasalahan tersebut dikarenakan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Permasalahan pangan mengakibatkan banyak negara mereformulasikan ketahanan pangan negara-negara tersebut. Pemerintah selalu memperbaiki pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan pangan guna tercapainya ketahanan pangan di dalam Negara.
Berdasarkan definisi UU RI No. 7 tahun 1996 dalam Ristek (2000) Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi di mana tercukupinya pangan bagi masyarakat secara jumlah dan kualitas serta mampu di jangkau oleh masyarakat secara ekonomi. Melemahnya ketahanan Indonesia mendorong dilakukanya upaya-upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan produktivitas pangan sehingga aspek-aspek dari ketahanan pangan dapat terpenuhi.
Padi merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai bahan makanan pokok. Sembilan puluh lima persen penduduk Indonesia mengonsumsi bahan makanan ini (Swastika et al., 2007). Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi, 38% protein dan 21,5% Protein (Indrasari et al., 2006). Kandungan gizi dari beras tersebut menjadikan komoditas padi sangat penting untuk kebutuhan pangan sehingga menjadi perhatian di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan beras. Kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan beras di Indonesia sangat penting. Menurut Swastika et al.(2007) kemampuan Indonesia dalam memenuhi swasembada beras menurun dalam waktu tiga dekade setelah terjadinya swasembada beras pada tahun 1984. Salah satu penyebab terjadinya hal tersebut adalah terjadinya konversi lahan sawah menjadi areal pembangunan sebesar 30,8%. Meningkatnya konversi lahan tersebut memperlemah ketahanan pangan di Indonesia. Peningkatan potensi produktivitas padi secara nasional dapat ditingkatkan kembali melalui lahan-lahan non irigasi untuk mengganti lahan irigasi yang telah di konversi menjadi areal pembangunan. Pemanfaatan lahan non irigasi berupa lahan kering dapat dipergunakan untuk penanaman padi. Lahan kering berupa tegalan dan lahan belum termanfaatkan di Indonesia mencapai lebih dari dua puluh empat juta hektar. Lahan tersebut jauh lebih luas dibanding dengan lahan irigasi yang berkisar antara tujuh juta hektar (Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2007) . Pemanfaatan lahan kering dan belum termanfaatkan tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan padi gogo. Penanaman padi gogo pada lahan tersebut diharapkan dapat menambah produksi padi nasional.


1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.       Mengetahui masalah pangan yang terjadi
2.       Mengetahui cara pengembangan padi gogo
3.       Memahami permasalahan mengenai padi gogo










II. PEMBAHASAN


Komoditas pangan telah menjadi komoditas yang semakin strategis dalam era perkembangan globalisasi dan liberalisasi perdagangan karena ketidakpastian dan ketidakstabilan produksi pangan nasional. Negara juga tidak dapat mengandalkan ketersediaan pangan di pasar dunia. Oleh karena itu, sebagian besar negara-negara menetapkan sistem Ketahanan Pangan untuk kepentingan dalam negerinya. Ketahanan pangan adalah suatu upaya untuk mewujudkan ketersediaan, aksebilitas, dan stabilitas pengadaan pangan bagi masyarakat. Ketahanan pangan merupakan program utama pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangan seluruh penduduk yang menyangkut ketersediaaan dan keterjangkauan pangan dalam jumlah cukup serta bermutu. Program ini meliputi aspek pasokan yang mencakup produksi dan distribusi, aspek daya beli, dan keterjangkauan setiap penduduk terhadap pangan. Target dari program ketahanan pangan adalah meningkatkan produksi padi nasional agar seluruh kebutuhan beras dapat dipenuhi dari dalam negeri. Usaha peningkatan produksi padi dilakukan dengan peningkatan produktivitas padi di daerah yang belum optimal. Kendala yang ditemui dalam usaha peningkatan produktivitas padi tersebut adalah terbatasnya terobosan teknologi baru khususnya varietas unggul serta alih fungsi lahan subur untuk kepentingan industri, perumahan dan penggunaan lahan non pertanian lainnya. Peningkatan luasan lahan pertanian pada kurun waktu 1980 sampai 1989 sebesar 1,78 persen per tahun, pada kurun waktu tahun 2000 sampai 2005 terus menurun menjadi 0,17 persen per tahun. Neraca luasan sawah pada periode 1981 sampai 1989 masih positif 1,6 juta hektar, namun pada kurun waktu 1999 sampai 2002 neraca sawah negatif 400 ribu hektar. Alih fungsi lahan mengakibatkan penurunan areal panen sebesar 0,9 persen di Indonesia (Wiganda, 2006). Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 2007 pemerintah membuka lahan persawahan baru seluas 20 ribu hektar dan merencanakan 50 ribu hektar pada tahun 2008. Penggunaan lahan terlantar seluas 9,7 hektar sebagai lahan sawah tidak mudah dilakukan karena biaya yang diperlukan besar. Kemampuan negara dalam mencetak lahan sawah baru belum dapat mengimbangi laju alih fungsi lahan sehingga produksi padi nasional terus mengalami penurunan.. Indonesia mempunyai lahan kering yang cukup luas dan tidak termanfaatkan secara optimal. Adapun lahan kering yang dimaksud adalah lahan yang tidak mempunyai saluran irigasi. Air yang terkandung hanya berasal dari air hujan yang ditahan oleh partikel tanah. Oleh karena itu lahan kering pada umumnya mengalami kekeringan pada musim kemarau. Sifat atau karakter lahan kering tersebut menyebabkan terbatasnya komoditas tanaman budidaya yang dapat dikembangkan. Salah satu komoditas pangan yang dapat berproduksi di lahan kering adalah padi gogo. Pengembangan padi gogo di lahan kering yang selama ini belum termanfaatkan dengan optimal dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi masalah ketahanan pangan. Penurunan areal sawah akibat alih fungsi lahan yang berubah menjadi areal perumahan dan pabrik industri, tingginya biaya membuka areal sawah baru, serta peruntukan air irigasi padi sawah yang semakin terbatas menyebabkan padi gogo menjadi penting untuk dikembangkan (Rachman et al.,2003). Padi gogo kurang mendapat perhatian karena produktivitasnya rendah. Laporan BPS (2005) rata-rata produktivitas padi gogo adalah 2,56 ton per hektar, hasil ini jauh di bawah rata-rata produktivitas padi sawah di Indonesia yang mencapai 4,78 ton per hektar. Sumbangan padi gogo terhadap produksi beras nasional masih kecil. Keadaan inilah yang mendorong pengembangan padi gogo varietas unggul dengan daya hasil tinggi. Selain itu padi gogo kurang disukai karena tekstur nasi yang pera dan rasa nasi kurang enak. Perbaikan varietas padi gogo pada masa mendatang ditekankan pada pembentukan varietas unggul yang lebih baik untuk berbagai agroekosistem dengan memperhatikan kualitas beras dan rasa nasi. Selain itu, produksi padi gogo juga lebih rendah dibandingkan dengan produksi padi sawah. Padi sawah biasanya ditanam di daerah dataran rendah yang memerlukan penggenangan, sedangkan padi gogo ditanam di dataran tinggi pada lahan kering. Tidak terdapat perbedaan morfologis dan biologis antara padi sawah dan padi gogo, yang membedakan hanyalah tempat tumbuhnya
Padi gogo aromatik merupakan padi gogo yang dikembangkan dengan tujuan memperbaiki sifat padi gogo pada umumnya. Padi gogo aromatik berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu usaha peningkatan produksi beras nasional dalam rangka menunjang ketahanan pangan, karena produksinya cukup tinggi. Selain itu padi gogo aromatik mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan padi gogo pada umumnya diantaranya rasa nasi pulen, produksi tinggi dan aromatik.















III. KESIMPULAN


Dari makalah yang telah kami buat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.       Ketahanan pangan merupakan program utama pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pangan seluruh penduduk yang menyangkut ketersediaaan dan keterjangkauan pangan dalam jumlah cukup serta bermutu.
2.       Kendala yang ditemui dalam usaha peningkatan produktivitas padi tersebut adalah terbatasnya terobosan teknologi baru khususnya varietas unggul serta alih fungsi lahan subur untuk kepentingan industri, perumahan dan penggunaan lahan non pertanian lainnya.
3.       produksi padi gogo lebih rendah dibandingkan dengan produksi padi sawah. Padi sawah biasanya ditanam di daerah dataran rendah yang memerlukan penggenangan, sedangkan padi gogo ditanam di dataran tinggi pada lahan kering.
4.       padi gogo kurang disukai karena tekstur nasi yang pera dan rasa nasi kurang enak
5.       Padi gogo aromatik merupakan padi gogo yang dikembangkan dengan tujuan memperbaiki sifat padi gogo pada umumnya.













DAFTAR PUSTAKA


Anonim, 2007. Padi Gogo (On Line). http://www.warintek.progressio.or.id. Diakses tanggal 25 februari 2011. Subang: Balai Penelitian Tanaman Padi.

Basyir, A. P. Slamet, Suyanto dan Suprihatin. 1995. Padi Gogo. Malang: Balai Penelitian Tanaman Pangan.

Matsuo, T., F. Kikuchi, Y. Futsuhara and H. Yamaguchi. 1997. Science Of The Rice Plant. Tokyo: Food and Agriculture Policy Research Center Yushima.

Rachman, A., Purwani, I., Wahono, T.C., Mardawilis, Emilya, Firman, Khadir, Sinaga, P.H. dan Rivana, C. 2003. Pengkajian Sistem Usaha Pertanian (SUP) Berbasis Padi Gogo. http:// www.pustaka.bogor.net / patek / apt1250.htm. Diakses pada tanggal 25 februari 2011.


1 komentar:

  1. What's the best casino to play poker with a cashable - Dr.MD
    › casino-pl › casino-pl Sep 8, 전라남도 출장샵 2021 — 구미 출장마사지 Sep 8, 2021 If you are looking for a reliable and secure way to play online poker for 부산광역 출장샵 real cash, check out this 전주 출장안마 article to find 속초 출장샵 out!

    BalasHapus